Halo para reader, di post kali ini saya akan menganalisa mengenai kehidupan kita di dunia ini yang sudah terlalu bergantung pada teknologi dan semakin lama ketergantungan itu semakin meningkat sehingga suatu saat menyebabkan klimaks ketergantungan hidup kita pada teknologi yang merupakan ciptaan kita sendiri.
"Saya suka sekali menganalisa, jadi hasil tulisan di bawah ini sebagian besar merupakan pendapat saya pribadi. Mohon maaf bila analisa saya berbeda dengan pendapat anda semua."
Sebelum mulai masuk ke topik, bila Anda perhatikan, judul blog saya kali ini benar-benar berbeda dengan sebelumnya. Bila dilihat sekilas, judul blog saya kali ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan teknologi dan masyarakat namun sebenarnya ini merupakan topik yang benar-benar membahas efek samping dari teknologi yang terus berkembang dalam hidup manusia.
Pernahkah Anda membaca atau menonton Doraemon: Nobita and
Tin Labyrinth ? Singkat cerita, di cerita Doraemon kali ini, ada suatu planet yang teknologinya sangat maju. Semua pekerja seperti petani, polisi, dan dokter pun semua sudah dikerjakan oleh robot. Lalu, ada penemuan baru yang namanya Imacon,yaitu teknologi dimana orang dapat menggerakan robot hanya dengan pikiran. Dengan teknologi ini, manusia hanya perlu duduk diam di kursi dan berpikir, lalu robot akan melakukan segala sesuatu yang anda pikirkan.
Pastinya sebagian dari kita berpikir bahwa kehidupan seperti itu menyenangkan dimana manusia hanya perlu duduk dan bersantai namun tetap menghasilkan sesuatu. Di balik kehidupan yang menyenangkan itu, kita tidak sadar bahwa ternyata kita terlalu bergantung kepada teknologi yang ada di dunia kita. Singkat kata, kita menyerahkan semua hidup kita kepada ciptaan kita sendiri.
Ketergantungan manusia kepada teknologi yang merupakan ciptaannya sendiri pada akhirnya akan membawa manusia kepada kepunahan. Manusia yang bergantung segala sesuatu pada teknologi akhirnya menjadi malas dan segala kemampuan yang dimilikinya akan menurun. Bahkan dalam cerita Doraemon: Nobita and Tin Labyrinth digambarkan bahwa akhirnya lama - kelamaan kemampuan manusia untuk berjalan pun menurun sampai akhirnya harus dibuatkan suatu pod untuk manusia bisa bertahan hidup. Secara tidak langsung dan tidak kita sadari, kita telah menjadi budak dari apa yang kita ciptakan.
Penemuan di dunia nyata sekarang sedang berpusat kepada robot dan bagaimana robot bisa menggantikan manusia dalam pekerjaannya. Robot ini sebenarnya bertujuan baik untuk mengurangi beban aktivitas manusia namun pemakaian robot di dunia ini harus dibatasi. Manusia tidak boleh sepenuhnya bergantung pada teknologi yang ada dan manusia sampai kapanpun harus beraktivitas agar bisa bertahan hidup.
Hanya beberapa orang yang ada di dunia ini yang sadar bahwa ketakutan ini harus diatasi. Kita sebagai manusia harus bisa hidup tanpa teknologi karena teknologi hanya bertujuan mempermudah manusia bukannya bertujuan menggantikan manusia. Untuk itu, mulai dari sekarang kita bisa merubah pola hidup kita yang tiap hari memegang gadget dan menatap smartphone yang kita punya. Kita harus bisa menjauhkan diri kita dari teknologi untuk beberapa waktu. Sediakan waktu, mungkin sehari dalam seminggu dimana Anda benar-benar bebas dari segala teknologi. Lupakan segala sesuatu yang ada di handphone Anda. Anda bisa berkumpul dengan teman bermain kartu dan bercanda bersama. Bukankah pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa sesama? Sejak kapan hakikat manusia menjadi tidak bisa hidup tanpa teknologi?
Hak sepenuhnya ada di tangan anda untuk menilai apakah ketergantungan manusia kepada teknologi yang ada sekarang sudah hampir melewati batas atau tidak. Saya hanya orang yang suka menganalisa, dan menurut saya teknologi yang bertujuan mempermudah manusia dalam melakukan aktivitasnya, bila tidak digunakan secara berlebihan dan bila hidup manusia tidak sepenuhnya bergantung teknologi yang ada, keadaan kehidupan manusia di dunia ini bisa menjadi jauh lebih baik.
Stop, Before It's Too Late
Labels:
Disconnect,
Masyarakat,
Teknologi,
Tugas
0 comments:
Post a Comment